top of page
jinipicks2_edited.png

Dresscode – Sebuah Intermezo

  • Writer: Galuh Ginanti
    Galuh Ginanti
  • Dec 11, 2013
  • 1 min read

Updated: Dec 5, 2024

Yes, meskipun ini adalah tanggal yang ‘wah’ bagi sebagian orang (11-12-13), tetapi pagi ini saya tetap pada kegiatan rutin saya; membuka email, membalas email dan hal lainnya. Ketika saya membuka email, mata saya tertuju pada salah satu undangan yang berlokasi di salah satu hotel bintang lima di Nusa Dua. Tentu saja ini adalah hal ‘wah’ juga karena itu artinya, saya akan bertemu dengan banyak orang baru.


Tempat, oke. Waktu, oke. Dresscode.. Waduh, dresscode? Tertulis Dresscode: smart.


Mungkin ini menjadi salah satu hal yang paling memalukan bagi saya karena tidak mau mengerti apa itu fashion. Mindset saya sudah negatif duluan, fashion itu hanya untuk orang-orang yang berduit, dan menghabiskan uang demi penampilan semata. Judgement ini sepertinya sarkastis sekali ya, tapi ketika dihadapkan dengan kondisi seperti sekarang, hal spele pun bisa bikin otak berputar-putar lebih sering dari biasanya. Jika ada fashionista yang menilai saya, mungkin saya akan disebut katrokndeso, etc. Hehehe.. Kembali ke masalah dresscode; jadi bagaimana saya akan mengatasinya?


Google mengambil separuh peran dalam kebingungan saya. Hmm.. smart dresscode ya? Di benak saya rasa-rasanya berpakaian seperti baju kantor, berkacamata dan menggunakan pantofel. Gambar di Google pun agaknya persis sama (tapi tidak mesti berkacamata juga sih..). Ah lega, jadi tidak perlu menghabiskan terlalu banyak dana untuk membeli sesuatu yang muahal~


Jadi, di tanggal cantik ini, semoga saya menemukan padu-padan outfit yang pas untuk acara nanti. Semangat!



Comments

Rated 0 out of 5 stars.
No ratings yet

Add a rating

Share your thoughts and feedback with me. I'd love to hear from you!

Thanks for reaching out!

© The Jiniverse. All rights reserved.

bottom of page