New Target? Go Ahead!
- Galuh Ginanti
- Jun 13, 2014
- 2 min read
Updated: Dec 5, 2024
Akhir-akhir ini saya bingung bercerita dengan siapa soal new target ini. Kebanyakan dari mereka sangat sibuk (dan mungkin sudah bosan) untuk mendengar cerita saya yang alurnya sudah mirip opera sabun. Mungkin juga karena saya yang terlalu sibuk dan cuek (kasarnya saya butuh mereka ketika butuh, bukannya saya ada ketika mereka butuh) yang pada akhirnya mereka enggan untuk sekedar menanyakan kabar saya.
Well, hari ini memang sedikit membuat……. *speechless* (P.S. Isi sendiri). Selama hampir 5 bulan saya berada di tempat kerja sekarang ini, saya sangat (pangkat sejuta) menyukai tempat ini. Orang-orang yang sangat kompeten, friendly, seperti keluarga, tapi tetap fokus dan konsisten dengan goal mereka masing-masing. Okay, ini bukan berlebihan. Mungkin beberapa diantara mereka akan (sempat) membaca blog saya, tapi suwer, saya sangat menyukai tempat ini. Rumah kedua saya kalau mau makan, minum, ngenet—kecuali tidur dan mandi.
Come up with strategy, come up with ideas.
Kalimat itu sudah seperti trademark-nya kantor. Apalagi kalau si bos balik dari Aussie dan ‘mengunjungi’ kami karena kangen dengan laporan hasil kerja kami *saya harap si bos tidak membaca bagian ini*. Bos saya enggak tua, enggaaak. Enggak banyak cingcong juga seperti bos kebanyakan yang apa-apa bentak, dikit-dikit bentak. Mungkin karena pengalaman beliau yang sudah bertahun-tahun kerja sama bule (anyway di kantor saya ada beberapa bule yang juga seru bingits kalau ngobrol) makanya cara si bos mendidik kami juga nggak konvensional. Ke kantor pun pakai T-shirt, celana pendek and flip-flop. Bahkan kadang-kadang (bukan kadang-kadang lagi), siapapun yang datang ke kantor mengira dia bukanlah si bos. 헐! Ada bos, ada kerjaan, pasti ada target kan. I had 2 meetings and…
Meeting #1 Nah, sore ini semua divisi ngumpul, dan ngomongin tentang target. Dan meeting dimulai. Daaan… VOILA! Tersebutlah beberapa target yang berasal dari pemikiran si bos dan mesti dicapai minggu ini. Alhasil, ekspresi sebagian orang kurang, termasuk si bule-bule: mengernyitkan satu alis dengan fasih.
Meeting #2 Masih seputar target, tapi hanya saya dan team. Bzzz.. Saya nggak ngeluh, yihaaa~ Ini hanya sebatas ujian, cobaan dan tuntutan pekerjaan (Baca: kalau Anda ingin sukses, bekerja keraslah!) dan ada satu kalimat yang membuat saya sadar, bahwa saya terdampar di tempat ini karena beruntung. Nasib dan keberuntungan dari perbuatan baik saya yang sudah lewat 🙂 “Saya yakin dengan potensi kalian masing-masing. Kalian masih muda, dan kalian harus sanggup menumbuhkan ide-ide baru untuk strategi kita…” kurang lebih begitulah yang diucapkan si bos dan membuat saya sadar pada akhirnya.
Well, FYI, saya lulusan D3 Sanitarian (Kesehatan Lingkungan). If you know what I mean, and understand what I feel, kalian pasti mengerti bagaimana mindernya ketika ada saya, satu-satunya orang yang bekerja di kantor ini yang pendidikannya tidak sejalan dengan pekerjaannya serta lebih rendah dari mereka yang sudah S1 dan ada juga S2. You know, tidak mudah bekerja dengan orang-orang terpelajar di sekitar saya dengan gelar mereka yang tinggi dan pengalaman memadai. Saya ingin belajar seperti mereka, mengecap gelar yang sama, tapi mungkin belum saatnya. And I’ve stranded here to learn and share knowledge with everyone. Kesempatan emas ini tidak akan saya sia-siakan. Terima kasih bos. Hahaha.
Here I come, new target! Nggak cuma World Cup yang ramai meneriakkan GOAL. Saya juga. New target has been approved!
Thank you for reading, fellas! Lots of love,

Comentarios