Puteri yang Tidak Tepat?
- Galuh Ginanti
- Jun 12, 2014
- 2 min read
Updated: Oct 15, 2024
Membayangkan menjadi seorang puteri di sebuah kerajaan, menjadi salah satu hal yang paling menyenangkan buat saya− meskipun setelah lepas masa kanak-kanak. Disney selalu menjadi tontonan favorit dan selalu saya tunggu-tunggu. Katanya sih, Never too old to watch Disney. Terakhir saya nonton Maleficent dengan pemeran utama si bibir seksi, Angelina Jolie yang mendadak berubah jadi enggak banget deh karena jauh dari kata cantik − kecuali bibirnya. Hihihi.
Puteri.
Well, baiklah, I want to be a princess in a real life. Ketemu pangeran super-extremely charming dari kerajaan seberang. A pretty good girl to have, a well-mannered girl to keep, a wonderful personality to show to everyone around. That’s the real princess.
Apa sebenarnya yang ingin saya katakan? Sesungguhnya banyak manusia di dunia ini yang merasa orang-orang yang hadir di dalam kehidupan mereka adalah orang yang tidak tepat. Kalau memang tepat, pembuangan bayi nggak akan mungkin terjadi dimana-mana, perceraian tidak akan ada, pemilihan presiden tidak akan pernah muncul, atau malah sinetron Puteri yang Tertukar tidak akan pernah tayang (?). Jangankan hal besar seperti itu, sesuatu yang tanpa kita sadari datang menyusup pelan-pelan adalah penyesalan. See? Penyesalan tidak akan datang tepat waktu dan muncul di waktu yang tidak tepat. Jadi bersyukurlah kalian tidak pernah merasa menyesal dengan apa yang telah dijalani selama ini.
Puteri. Kamu sedang menunggu seorang puteri yang belum bisa kalian miliki?
Puteri yang tidak tepat itu hanya diminta waktu untuk menunggu.
Puteri yang tidak tepat itu mungkin saja sedang bersiap diri, bersolek, menunggu kamu. Atau mungkin sengaja menyiapkan kejutan yang tidak lagi semu? Atau dia hanya lupa ingatan sejenak untuk membangun sesuatu yang baru bersama kamu? Puteri yang tidak tepat itu hanya tidak sanggup untuk berjalan kaki terlalu jauh. Dia mungkin meminta Tuhan untuk membawanya kepadamu. Putri yang tidak tepat itu… hanya akan datang di waktu yang telah ditentukan disaat ia sudah jemu menunggu….
Menunggu dijemput waktu untuk bisa bersamamu.
Lots of love,

Comments