Sepetik Puisi: Ruang
- Galuh Ginanti
- Jul 2, 2020
- 1 min read
Updated: Dec 3, 2024
Sudah lama sekali sejak terakhir menulis puisi maupun cerpen. Ini karena lagi menantang diri untuk nulis at least, tiga tulisan seminggu, saya mencoba peruntungan awal bulan Juli dengan menulis puisi. Inspirasi dari mana? Gara-gara nemu overthinking meme yang satu ini di Twitter.

Iya, seabsurd itu.
Oke, selamat membaca. Biarpun cuma tiga bait, tapi lumayan memakan waktu saat menulisnya. Diksi will always be my great hassle. Better than doing nothing, I guess.
Ruang sepi menyampaikan suara hati paling bergemuruh; menapaktilaskan penat dan keluh dalam riuh.
Ruang itu selalu lapang, sesibuk isi kepala lalu lalang terhalang gurat kening enggan mengenang.
Kilasan memori menggerus hingga lowongnya mematri nama di sudut benak dalam ruang ruang tirus beribu jendela.
Terima kasih sudah membaca! Puisi lainnya bisa disimak di kategori Puisi & Prosa.

コメント